Listrik memberi kekuatan baru bagi permainan Waters.Banyak hal yang dirasakan memberi kekuatan yang tak kasat Volume yang menyita telinga,Gain yang mengetuk Hati,Attack yang nebggoyang pinggul. Sustain yang minyibak rok pendengar wanita, Ia telah menjadi simbol-sex pertama dalam musik yang telah menjadi populer. Pare pria membencinya atau ingin menjadi dirinya. Ini bukan pemetik kapas.Ini rayuan kehidupan kota.
Waters tidak sendiri ‘Chester Burnett a.k.a “Howlin’ Wolf” menghipnotis pendengar dengan repetisi-iramanya. Ia mengandalkan seorang senjata rahasianya bernama Hubert Sumlin. Pilihan nada Sumlin pada sebuah Les Paul Goldtop memang tidak lazim. Ia mencari jejaknya sendiri pada pentatonic blues standar. Tidak rumit namu juga tidak terduga, dari Beale st, new Oerlans, BB.King mwmberi Vibrato di setiap nada akhir dari phrase pendek pada solo gitarnya di atas kord dan irama semi-jazz yang terbungkus Big-band dengan dinding suara dengan dinding suara Brass-section.John Lee-Hooker,telah bermain elekrik sejak awal sebelum ia diiringi alat musik lain.nada pentatonic dimainkannya meliak-liuk menyuarakan penyesalan dan perayaan akan alkohol,wanita dan uang. Sebuah Epiphone Casino yang setia menyanyikan berisiknya Ampli tua menemani suara rendahnya yang mengetarkan. Buddy Guy bersuara keras dengan Stratocasternya. Chuck Berry,gitaris “pembadut” tanpa sengaja menciptakan Rock n’roll. Freddie King tanpa membawanya pada para Teenageer. T-Bone Walker Menyaingi BB. Sebagai Jazzy-bluesma. HounDog Taylor, electric-slider yang periang tertawa-tawa. Albert King bendingnya melebihi kemampuan Standar dijiplak Stevie Ray Vaughan.
Setelah menjadi Ibu dari berbagai musik populer non-klasik di Amerika seperti Jazz,R ‘n’B, Swing,Rock’n’Roll, Rockaability dan beberapa keturunan lainya. Blues-pun berubah dari pemberontak dikenalkan menjadi dan lalu berkembang akhirnya selesai sudah di Amerika Awal 1960’an Tinggal pemuda-pemuda kulit putih dari benua lain seberang samudra mendaur ulang lagu-lagu mereka untuk formula baru pada kata ‘Rock’ dan mengelindingkan ‘Roll’nya dengan gain yang melebihi Volume hingga gitar mereka terdistorsi. sempat mengangkat Blues untuk beberapa tahun ke depan sebagai penghormatan era akhir 60’an sempat pengangkat blues untuk beberapa tahun kedepan sampai hampir habis di tahun 80’an kalau tidak diselamatkan oleh Stevie Ray.
Yang tersisa tinggalkah scale pentatonic,kord-kord 7 ,dan Rhytm ‘Shuffle’ yang terus menerus di ulang sampai tetes terakhir. Segala nyawa ,hasrat dan perasaan para pendahulunya kini terkonsentrasi oleh para pendekar gitar penerus Blues. Mereka menyuarakan apapun yang mereka mainkan dalam rhytm dan solo mereka yang dibatasi oleh tradisi da stereotip teori musik blues. Jadilah kini bila kita belajar musik, Blues adalah salah satu dasar teori selain klasik dan jazz. Perasaan Blues memeng tidak bisa di buat. Ia hadir kapanpun ia mau dan pada siapapun ia mau.