Header-Text-Box-Right

RSS Subscribe

Robert Johnson

            Teryata blues tidak melulu suram,seram dan berat. Adapula yang lebih memilih untuk berhawa positif dan tersenyum (pahit) dalam memandang ketertindasan mereka. Blindboy Fuller,Revered Gary Davis ,Big Bill Broonzy, adalah sebagian nama-nama yang menyandang predikat kepiawaian tehnik petikan gitar yang mengalir seolah tanpa perlu dipikir.  Gaya ini menjadi populer dengan sebutan ‘Piedmont Style’ dan identik dengan mengandalkan Fingerpicking. Dicurigai ada kaitannya dengan musik  ‘ragtime’ (semacam swing dalam bentuk primitif yang berkembang bersama banyak pianis koboi kulit putih ; ingat lagu gamewatch “ western bar”), gaya ini seolah terdengar lebih ceria ataupun ‘santai’ Namun jika diperhatikan kadang liriknya berisi sindiran sinis hingga mengakibatkan lagunya justru terdengar ‘tega’.

            Di anatara semua,ada seseorang yang tak dapat digolongkan kebagian manapun diatas.seolah berasal dari “negeri murung”. Pun,kala ia berusaha memainkan lagu yang ceria,kemurungannya  telah mengakar dari  tempat yang terlalu dalam sehingga membuat bluesnya tetap kelabu, bahkan nyaris menjengkelkan. Ialah skip james. Tuning atau setelan gitarnya  cenderung pada posisi minor,sehingga bluesnya selalu terdengar agak terpeleset kaki-kirinya ke jurang-api. Beliaulah yang menginspirasi Robert Johnson,sang anak ‘prodigal’ untuk menulis sebuah ode kepada nasib-sial yang bertubi-tubi bak anjing neraka ; “Hellhound On My Trail”. Pola lagu ini memang mirip dengan pola standar Skip James.Bahkan Johnson pun menyetem gitarnya dalam posisi minor layaknya Skip.
            Robert Johnson yang dianggap ‘anak bawang’ oleh Son House dan Willie Brown karena ketidak-becusan bermain gitar justru berhasil menyatukan berbagai gaya diatas menjadi cetak-biru yang kelak diadopsi sebagai cikal-bakal rhytm dasar blues modern atau urban ‘ boogie’. Permainannya merupakan serapan ilmu dari para bluesman yang dikaguminya termasuk Patton,House, Skip James tentunya dan tentunya dan bahkan pianis seperti Leroy Carr.Ini dilakukanya dalam waktu yang relatif singkat,dan beredarlah desas-desus akan transaksi nyawa antara dirinya dan sang iblis.
            Evolusi kepiawaian Johnson seolah menjadi simbol pemberontakan yang mengagetkan terhadap cemoohan dan perlakuan bluesman senior terhadap dirinya.Tiba-tiba tidak ada lagi  yang dapat menyamainya. Bahkan Skip James sekalipun. Kenginannya untuk menjadi ‘sharecropper’ atau pemetik kapas  dengan bermain musik menjadikan hidupnya tak menentu. Namun Naluri bermusiknya terasah tajam.Ia dapat mendengar sebuah lagu disaat ia bercakap dengan orang lain dan sesudahnya memainkan lagu itu kembali dengan fasih. Hal ini memungkinkan untuk menyatukan  semua musik yang ia dengar menjadi sesuatu yang membaur untuk membentuk  identitasnya sendiri. Ciri khas permainan rhytm yang diramu Johnson seolah mengajak untuk bergoyang. Irama ini kemudian diadopsi para penerus blues di Chicago untuk dimainkan dengan instrumen-instrumen elektrik. Mereka memadatkan dengan Bass dan Drum lalu menamainya : “Shuffle”  Dengan demikian  “terbungkuslah “  delta-blues musik para pemetik kapas oleh Robert  Johnson.
            Mckinley Morganfield dipanggil dengan sebutan “Muddy Waters” adalah seorang pengagum Johnson  juga seorang mantan ‘Sharecropper’  Ia berangkat ke Chicago setelah permainan direkam oleh Alan Lomax,seorang pengumpum musik rakyat Amerika dari Smithsonian Institution.Namun permainan akustiknya justru dicemooh dikota besar yang dijuluki “ Sharecropper-music” yang sudah tidak ingin didengar lagi oleh kaum kota. Dengan iapun membesarkan suara Slide Gitarnya dengan Pick up dan Amplifier. Blues Elektrik telah lahir di Urban Chicago.